Thursday, December 30, 2010

KETIKA OTORITAS ALLAH DIAMBIL ALIH

Sahabat  Indonesia yang senantiasa dalam naungan Petunjuk Allah SWT, Pelajaran apakah yang dapat kita ambil bersama di Lapangan Bukit Jalil Malaysia kemarin ?

Sahabat, ketika dua buah kekuatan bertemu untuk bertarung memperjuangkan sebuah kemenangan maka siapakah yang akan tampil sebagai pemenang ? maka kelompok yang memungkinkan mendapatkan kemenangan menurut analisis manusiawi adalah :

- Yang paling banyak ikhtiar/usahanya

- Yang paling banyak pengalaman menangnya

- Yang lebih banyak daya dukung sarananya

- Yang lebih prospektif motivasinya

- Dan lain-lain yang serba lebih

Namun sejarah perjuangan rumus menang ternyata tidak sekedar pamer kekuatan, pengalaman dan dukungan sarana dan prasarana.

Ingat Nabi Musa dengan pengikutnya yang tidak seberapa berhadapan dengan Fir'aun dengan bala tentaranya dan perlengkapan senjatanya yag begitu lengkap, namun Fir'aun dengan congkaknya mengambil alih posisi Tuhan, Fir'aun mendeklarasikan diri sebagai Tuhan yang Maha Tinggi. Disinilah letak kemenangan Musa alaihissalam dia mendapatkan batuan strategi dan kekuatan dari Allah Yang Maha Perkasa, Fir'aun dan seluruh bala tentaranya binasa karena ' Kesombongan Nasionalismenya '.

Ingat juga Jalut preman kelas kakap berbadan raksasa beserta mayoritas pendukungnya selalu membuat onar dan sangat serakah itu terbunuh oleh Nabi Daud yang bertubuh kecil dengan izin Allah yang mengajari strategi kepada Daud alihissalam karena Allah ingin melindungi para hambanya dan mencegah terjadinya kerusakan di muka bumi melalui tangan nabi Daud. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an " Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah " ( Al-Baqoroh 249 )

Demikian juga Muhammad SAW ketika Perang Badar dengan perbandingan pasukan 1 : 100, apa yang dilakukan Muhammad SAW setelah segala daya dan upaya dikerahkan habis-habisan, Muhammad menadahkan tangan berdiplomasi dengan Allah Yang Maha Perkasa " Ya Allah jika kami kalah dalam pertempuran kali ini, maka mungkin sudah tidak akan ada lagi orang yang akan menyembahMU ", Allahpun iba dan menurunkan ribuan pasukan yang terlihat oleh mata kemudian merekayasa sudut pandang, Pengikut Muhammad SAW memandang ternyata pasukan musuh cuma sedikit, sedangkan pasukan musuh memandang ternyata pasukan Muhammad sangat banyak jauh melebihi kekuatan mereka. Demikianlah betapa mudahnya Allah membuat sebuah kemenangan atas hamba-hambanya.

Lalu ada apa dengan di Bukit Jalil kemarin ? salah satu tim mendeklarasikan Yel-Yel yang MENGAMBIL ALIH OTORITAS ALLAH SWT " Hari ini PASTI MENANG ", yel-yel ini dikumandangkan oleh supporter dan para pejabat-pejabatnya, yang kemudian menjelma menjadi sebuah ' Kesombongan Nasionalisme ', KEPASTIAN MENANG adalah otoritas penuh Allah SWT sebagai Sutradara Tunggal dalam kehidupan ini, manusia dilarang keras mencampurinya. Mungkin mereka lupa kalau Yel-Yel itu adalah cuplikan lagu dalam sebuah Film, didalam film syah-syah saja kalau yel-yel itu dilagukan dan diteriakkan karena endingnya sudah diketahui oleh sang sutradara.

Sedangkan di Bukit Jalil bukanlah sebuah Film tetapi panggung perjuangan untuk mengetahui siapakah diantara dua Tim tersebut yang menginginkan bantuan Allah atau yang mengundang pertolongan Allah SWT, dan siapakah diantara dua Tim itu yang berani lancang mengambil alih Otoritas Allah SWT ?

Jadi apa yang bisa kita analisis di Lapangan Bola Bukit Jalil ? coba lihat perbandingan sikap ketawadhuan dan kesyukuran kedua Pelatih Tim tersebut dalam statmennya di media massa ? Lihat perbandingan sikap dan gaya kedua Keepernya ? yang paling mencolok di media massa adalah Yel-Yelnya !. Maka kita bisa lihat di Lapangan betapa salah satu Tim tiba-tiba mampu menyerang seperti Singa kelaparan seolah-olah mendapatkan sebuah kekuatan extra dengan serangan-serangan yang amat cantik seperti ada insiprasi baru yang mereka dapat secara tiba-tiba, sementara salah satu tim terpusingkan oleh sebuah sinar Laser yang tidak lebih dari sebuah asesoris yang kemudian menjadi momok yang menakutkan. Setelah gol tercetak kita bisa lihat sikap dan gaya para pencetak gol yang tidak berlebih-lebihan, bahkan terlihat ada air mata kesyukuran yang luput dari penglihatan kamera.

Sahabat, Kita tak bisa bayangkan apa yang akan terjadi di Gelora Sukarno Hatta besok jika Otoritas Tuhan Masih ada yang mengambil alih dan Kesombongan Nasionalismel tidak ada yang menghentikan. Na'udzubillah, Wallahu a'lam.

Sahabat, sebentar lagi Pesta Gebyar Tahun Baru akan menggema diseluruh penjuru dunia, kita tidak boleh lupa bahwa dibalik Gebyar Tahun Baru esok jatah hidup kita sudah berkurang 1 tahun lagi.

No comments:

Post a Comment